Peserta UNBK Pakai Laptop Pribadi

Peserta UNBK Pakai Laptop Pribadi

KESAMBI - Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMK di Kota Cirebon berlangsung lancar. Namun pada tahun ini, pelaksanaanya tak serempak karena SMA akan digelar minggu depan.
\"unbk
UNBK di Kota Cirebon terkesan dipaksakan. Foto: Asep/Rakyat Cirebon
Bukan hanya itu, perbedaan lainnya pada UN tahun ini adalah sistem yang diterapkan, jika pada tahun sebelumnya UN masih digelar secara manual, untuk tahun ini semua SMA dan SMK/Sederajat di Kota Cirebon menerapkan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Hal tersebut sebagaimana amanah yang tercantum dalam Surat Edaran (SE) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 1/2017 tentang pelaksnaaan UN tahun ajaran 2017. Dimana dalam surat edaran itu tertulis, bagi sekolah terkecuali SLB yang memiliki perangkat komputer minimalnya 20 unit wajib melaksanakan UNBK.

Namun pelaksanaan UNBK bagi sebagian sekolah terkesan dipaksakan. Pasalnya, tidak semua sekolah memiliki kelengkapan fasilitas, mulai dari perangkat komputer dan beberapa hal lainnya seperti adanya ruangan khusus.

Seperti pantauan wartawan koran ini pada hari pertama UNBK di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Cirebon, akibat tidak memiliki failitas yang memadai, sebagian siswa terpaksa menggunakan laptop pribadi demi mengikuti UNBK.

Wakasek Kurikulum SMK Negeri 2 Kota Cirebon, Wiwik Sismawati mengatakan bahwa pihaknya hanya memiliki dua ruangan multimedia, sehingga untuk bisa menggelar UNBK pihaknya harus menambah beberapa ruangan lagi, alhasil lima ruangan lainnya pun disulap menjadi ruang ujian dengan fasilitas perangkat komputer berupa laptop pribadi milik para murid dansebagian guru.

\"Kita memang menggelar UNBK, tapi lebih dari setengahnya para peserta itu menggunakan laptop pribadi, rungan pun kita tambah dengan lima ruang kelas,\" ungkap Wiwik saat diwawancarai sejumlah awak media, kemarin.

Untuk di SMKN 2 Kota Cirebon sendiri, diketahui sebanyak 418 siswa terdaftar sebagai peserta UNBK. Perbandingan yang jauh antara jumlah siswa dan fasilitas yang ada membuat panitia membagi pelaksanaan UNBK menjadi tiga sesi berbeda.

\"Sesi pertama itu ada 140 murid, berarti satu ruangan ada 20 orang, sesi kedua pun sama, sedangkansisanya 138 murid ikut di sesi ketiga, sehingga kita jadwalkan UNBK ini selesai pukul 16.00,\" jelas Wiwik.

UNBK sendiri, dikatakan Wiwik merupakan kali pertama diselenggarakan oleh SMKN 2 Kota Cirebon, sehingga ia memaklumi jika masih banyak hal yang perlu disempurnakan.

Untuk diketahui, di tingkat SMK tahun ini ada empat mata pelajaran yang diujikan, diantaranya adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, ditambah dengan kompetensi keahlian sesuai dengan kejuruan masing-masing.

Sementara itu, salahsatu peserta UNBK pada sesi pertama, Popi Puswianti menyebutkan bahwa saat pengerjaan ia tidak menemui kendala dari sisi teknis.

\"Kalau pas uji coba itu ada kendala, kadang koneksinya mati, tapi tadi alhamdulillah lancar, mungkin karena servernya yang baru,\" ungkap murid SMKN 2 Kota Cirebon jurusan Akomodasi Perhotelan tersebut. (sep)

Sumber: